Jakarta - Repositori merupakan media preservasi bagi semua karya ilmiah yang diterbitkan oleh institusi. Repositori bersifat open akses, sehingga dapat diakses oleh segenap masyarakat maupun pihak lain. Pustakawan memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun dan mengembangkan repositori institusi. Pustakawan harus menyediakan akses terbuka untuk informasi, tetapi di sisi lain pustakawan wajib melindungi karya ilmiah yang terkandung didalamnya. Hal tersebut diungkapkan Koordinator Pemberdayaan KI, Erni Purnamasari dalam sambutannya pada acara Repositori Institusi Hak Cipta dan Peran Pustakawan di Hotel Manhattan (31/Agt 23).

Pustakawan sebagai pengelola sumber informasi harus memiliki integritas yang tinggi dalam menjalakan profesinya. Salah satunya dengan tidak membatasi siapapun yang ingin mengakses repositori. Untuk mengemban peran tersebut, pustakawan tidak bisa bekerja sendiri, kemitraan antar unit yang ada di institusi terutama bidang teknologi informasi menjadi point yang sangat penting dalam memanfaatkan open akses dengan tidak melanggar hak cipta

Peran pustakawan dalam repositori adalah pustakawan sebagai pengelola medatada dan pengklasifikasian konten serta pengarsipan, preservasi dan dapat mempromosikan repositori. Pemanfaatan repositori institusi secara online diharapkan dapat  memberikan  kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses berbagai informasi dengan cepat, tepat dan akurat, serta sekaligus dapat meningkatkan visibilitas dan memberikan dampak positif bagi institusi.


Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog